Senin, 19 September 2011

Teknik Sketsa (Part I)



Sketsa merupakan langkah awal bagi setiap perancang dalam memulai menuangkan imajinasinya. Baik, Arsitek maupun Desainer, keduanya akan selalu memulai sebuah langkah menuangkan imajinasi melalui sketsa.

Seorang Zaha Hadid, seorang arsitek ternama Luar Negeri (berkebangsaan Turki) memiliki tipe pemikiran yang bebas, Ia lebih mengutamakan sketsa tangan dalam merancang sebuah desain, sehingga desain yang ia hasilkan memiliki keunikan tersendiri dan sulit untuk di tiru oleh orang lain.


Jika diperhatikan sketsa awal sang Zaha Hadid, nampaknya kita tidak akan mengetahui apa yang sedang ia gambarkan disini. Namun, kenyataannya hanya dengan sketsa seperti ini, Ia mampu menjadi Arsitek terkenal di Dunia.
Mari kita tinggalkan tentang Zaha Hadid, itu hanya sekedar intermezzo. Sekarang mari kita belajar sketsa, bukan cara sketsa zaha hadid tentunya, tapi kita akan belajar sketsa dengan aturan prespektif 3D, sehingga sketsa yang kita buat tidak hanya sekedar sketsa yang mampu di baca oleh Arsitek juga. tetapi bisa di nikmati juga oleh owner.
Jadi apa yang harus kita lakukan pertama kali untuk membuat sketsa?

1. Berimajinasi

Sebelum membuat coretan, pikirkanlah apa yang akan anda rancang. Berimajinasi, dapat dilakukan setiap manusia, namun jika berimajinasi 3D itu jarang bisa dilakukan oleh semua orang. Salah satu cara yang dapat kita laukan untuk mengolah imajinasi 3D seperti pada soal test psikotes 3D. Dengan menyediakan beberapa gambar kubus dengan beberapa gambar yang berpeda pada ketiga sisinya, kita diharuskan memutar otak untuk menentukan gambar seperti apa yang ada di sisi yang lainnya.
Maaf Gambarnya Buram

2. Tuangkan Imajinasi dengan coretan

Hal tersulit dalam berkarya itu adalah "Memulai". Terkadang kita sulit untuk menentukan titik awal atau coretan awal kita pada kertas. kita selalu berfikir bahwa jika imajinasi kita belum terkumpul sempurna maka kita belum mampu menuangkannya. Tapi sebenarnya, Coretan awal itulah yang menjadi cikal bakal sebuah desain. Dimana kita akan mampu membuat coretan kedua setelah coretan pertama itu.

kembali lagi pada Zaha Hadid. ia menuangkan imajinasi dengan cara memberikan coretan pada kertas, entah apa yang akan ia lakukan. tapi itulah awal dari karyanya selama ini.

"Dalam Kehidupan ini, segala sesuatu berawal dari tidak ada atau nol. Sebuah desain itu berawal dari Imajinasi (tidak ada) menjadi sebuah titik kemudian menjadi garis" by:GOEMILAR|asep

Teknik sketsa berlanjut ke Teknik Sketsa (Part II)