Senin, 11 Juli 2011

Elemen Bangunan Part 03 (Kolom)

Pada Posting Sebelumnya, Kami telah membahas tentang Pondasi dan Sloof  yang menjadi struktur dasar dari sebuah bangunan. Dan pada postingan kali ini kami akan membahas tentang Kolom yang merupakan Elemen utama berdirinya sebuah bangunan. Menurut Fungsinya, kolom terdiri dari 2 Jenis. Yaitu, Kolom Struktural dan Kolom Arsitektural.

1.   Kolom Struktural
Kolom Struktural merupakan kolom utama pada bangunan yang wajib ada dan menjadi unsur pengkaku  utama bangunan. Kolom Struktural terdiri dari 2 Jenis yaitu kolom Struktur Utama dan Kolom Struktur pengikat. 
  • Kolom Struktur Utama memiliki tinggkat kekuatan yang tinggi, karena kolom ini menjadi Elemen struktur utama pada bangunan. Kolom Struktur Utama biasanya berdiri diatas Pondasi yang merupakan penyalur gaya yang terjadi pada sebuah bangunan. Sehingga kolom struktur utama memiliki dimensi yang sangat besar sesuai dengan jarak antara kolom serta gaya yang akan bekerja dalam sistem tersebut. Berikut ini merupakan Contoh Jenis kolom terdiri dari kolom dengan bentuk kotak dan kolom berbentuk silinder.
Jenis-Jenis Kolom Struktur

  • Kolom Struktur Pengikat tidak memiliki daya tahan yang tinggi terhadap gaya. Kolom pengikat memiliki dimensi kecil karena hanya berfungsi sebagai pengikat dinding bangunan. Kolom Pengikat ini sering disebut Kolom Praktis dan biasanya memiliki dimensi Selimtu (15 x 15) cm dengan dimensi cincin tulangan (13 x 13) cm. Kolom Praktis ini biasanya berupa Beton bertulang dengan tulangan Ǿ 10 mm dan cincin Ǿ 6 mm dengan jarak antara cincin  150 mm seperti pada gambar berikut.
Kolom Praktis

2.       Kolom Arsitektural
Kolom Arsitektural merupakan kolom pada bangunan yang berfungsi sebagai olahan fasade atau interior. Kolom Arsitektural biasanya sering digunakan pada bangunan type Clasic, kolom ini dipasang pada samping jendela atau bukaan dinding yang berfungsi sebagai frame. 
Kolom Arsitektural Sebagai Frame

Selain sebagai fungsi estetika kolom Arsitektural juga dapat berupa kolom struktur, Namun yang membedakan adalah posisi kolom tersebut yang berada pada area sirkulasi sehingga mengharuskan kolom tersebut di olah seindah mungkin.
Kolom Arsitektural dengan fungsi Struktur

2 Coment:

cara mengitung penggunaan pasir semen bata dan material permeternya pd bangunan gmna??

Terimakasih atas Kunjungannya.

Untuk permasalahan kebutuhan material seperti Pasir semen, atau dengan kata lain material Concrete, Kita bisa menggunakan perbandingan Volume 1 : 2 : 3 untuk pembuatan Beton Bertulang, artinya kita menggunakan adukan 1 Semen : 2 Pasir : 3 Kerikil, bisa persatuan ember.

Untuk Pembuatan Beton Bertulang dengan perbandingan 1 : 2 : 3, kita membutuhkan :

336 Kg Semen
0,54 m3 Pasir Beton
0,81 m3 Kerikil

Sumber SNI 2010